BUKU PANDUAN BTQ DI SEKOLAH UMUM

PENYUSUNAN BUKU PANDUAN BTQ SMP
Penyusunan Buku Panduan BTQ dilakukan oleh Ditpais Melalui Subdit Kesiswaan telah dilakukan di Puncak Bogor dengan tahapan melibatkan Profesi Guru PAI di SD, SMP, SMA/SMK secara nasional.
Kegiatan penyusunan buku panduan ini cukup alot memang, karena setiap peserta GPAI membawa konsep masing-masing yang dibawa, ada yang sudah diterapkan di tingkat sekolah tempat bertugas, ada yang sudah menjadi muatan lokal, dan ada juga yang sudah menjadi mata pelajaran tambahan sebagai konsekuensi adanya PERDA tentang wajib BTQ di sekolah umum. Hal ini menjadi bahan sebagai langkah meramu buku panduan BTQ agar dapat dilaksanakan dan dijadikan sebuah pengalaman bagi GPAI di sekolah umum. Karena buku panduan BTQ sangat dibutuhkan sebagai bahan dan acuan dalam kegiatan penuntasan buta huruf Al Quran yang sedang dialami masyarakat pendidikan di Indonesia. Kita sebagai umat Islam tidak menutup mata masih banyak peserta didik seusia SD, SMP, SMA/SMK yang belum bisa baca Al Quran, sehingga GPAI di sekolah harus lebih proaktif bagaimana cara menangani permasalahan tersebut. Permasalahan ini akan berimbas kepada minat dan kemauan peserta didik, di mana peserta didik yang belum bisa baca Al Quran akan enggan dan takut dengan pelajaran Agama Islam di sekolah dan mungkin alergi dengan pendidikan Agama Islam. Ini sangat membahayakn masa depan genarasi umat dan bangsa.
Ini perlu segera disiasati secara global, baik itu di tataran sekolah, masyarakat, maupun pemerintah. Kecenderungan anak seusia sekolah yang sudah lebih banyak menghabiskan waktu di internet, SMS, nontonan TV atau kegiatan lain yang tidak berhubungan dengan pendidikan akan membentuk karakter generasi yang mungkin lemah di kemampuan baca tulis Al Quran harus diubah agar mereka memahami betapa pentingnya kemampuan baca tulis Al Quran.
Berangkat dari pentingnya baca tulis Al Quran bagi umat Islam terutama di kalangan peserta didik, maka sangat diperlukan buku-buku cara cepat membaca Al Quran, Game Al Quran, Enjoy belajar Al Quran,bahkan GPAI sebagai pilar pendidikan Agama Islam di sekolah harus dibekali kemampuan tata cara cepat mengajari Al Quran, buku panduan praktis mempelajari Al Quran.
Kami sebagai GPAI di SMP sangat berterima kasih kepada Subdit Kesiswaan Ditpais Kemenag RI yang telah memfasilitasi adanya buku panduan BTQ di sekolah. Semoga perjuangan dalam penuntasan buta huruf Al Quran tidak berhenti sampai pembuatan buku panduan. Akan tetapi lebih lanjut dijadikan sebuah kompetensi peserta didik di sekolah minimal mampu lancar membaca Al Quran. Baik itu dengan cara pendekatan kebijakan di tingkat Kabupaten/Kota, Kemendiknas bahkan masyarakat umum terlibat secara langsung dalam penuntasan buta huruf Al Quran.