Mengenai Saya

Pengikut

Minggu, 10 Oktober 2010

Laporan Kegiatan Workshop Teknik Penilaian Akhlak Mulia

Workshop Kegiatan Workshop Teknik Penilaian Akhlak Mulia
Workshop penilaian akhlak mulia telah dilaksanakan pada Kamis, 7 Oktober 2010 yang bertempat di Aula MUI Kompleks Pemda Cibinong Kabupaten Bogor. Acara pembukaan dibuka oleh Kepala Kemenag Kab. Bogor yang diwakili Kasi Mapenda Drs. H.Bahrul Ulum, M.Pd.I dan sambutan Kepala Dinas Pendidikan Kab. Bogor yang diwakili Kabid Dikdas Dra.Hjh. Ukah ,M.Pd. Dalam sambutannya MGMP PAI SMP diharapkan dapat menghasilkan format penilaian akhlak mulia di sekolah yang sampai saat ini belum ada keseragaman di tingkat sekolah, serta siapa-siapa saja yang berkewajiban memberikan penilaian akhlak mulia kepada peserta didik yang dapat menentukan naik/ lulus tidaknya peserta didik ke jenjang/ tingkat selanjutnya.
Pembicara dalam hal ini Dr. Didang Setiawan, M.Pd dari LPMP DKI Jakarta mengajak peserta menyamakan persepsi alternatif-alternatif penilaian akhlak mulia lengkap dengan teknik tahapan penialain, sehingga peserta didik tidak merasa dirugikan dengan penilaian yang ada, serta terbentuk sense of belonging peserta didik terhadap dirinya sendiri dan lingkungan di sekitarnya.
Pembicara 2 : Dra. Hjh. Deswarni Musa, MM
Materi : Tahapan penilaian akhlak mulia mulai dari penialian kepribadian, kedisiplinan, pembiasaan dsb.
Pembicara 3 : Oleh Ruhyana, S.Ag
Materi 3 : Teknik-teknik penilaian PAI yang efektif dan efisiens
Peserta diajak berdiskusi dan sharing pengalaman dari sekolah masing-masing bagaimana menangani penilaian akhlak mulia di sekolah masing-masing, kemudian mencari format yang efektif dalam melakukan penilaian. Hasilnya luar biasa terdapat keragaman penilaian akhlak mulia di setiap sekolah.
Untuk itu alangkah lebih baiknya format penilaian akhlak mulia ini dapat diterapkan oleh segenap praktisi pendidikan baik itu kepala sekolah, komite, guru, TU maupun pembantu sekolah yang satu sama lain saling keterkaitan, sehingga terbentuk peserta didik yang memiliki kepercayaan diri, beridisiplin, memiliki tanggung jawab yang tinggi, serta memiliki nilai-nilai kebersamaan dalam hidup.
Dengan menerapkan secara sistematis penerapan akhlak mulia di sekolah, diprediksikan tidak akan ditemukan lagi peserta didik yang melakukan tawuran atau melakukan akhlak tidak terpuji. Paling tidak dapat diminimalisir adanya.
Masalah pendidikan semakin hari semakin banyak yang perlu dibahas bersama baik di kalangan para praktisi pendidikan, pejabat terkait, bahkan para ahli pendidikan dapat turun langsung dengan kebijakan yang diambil secara imbasnya terhadap peserta didik. Seperti jangan-jangan dengan kebijakan tertentu akan membentuk sikap peserta didik yang minimalis, jalan pintas kebijakan ataupun terjadi pembohongan karakter yang akan membahayakan masa depan generasi bangsa ini.
Contoh soal dengan adanya UN hanya 4 pelajaran terjadi penyimpangan secara psikologis peserta didik, dimana pelajaran terpenting hanya 4 pelajaran saja, padahal apa mungkin peserta didik hanya ditentukan oleh 4 pelajaran tersebut. Itu perlu disikapi dengan arif dan bijaksana sampai sejauhmana pengaruh UN dalam peningkatan kualitas bangsa ini?
Demikianlah sekilas pandang yang dibahas dalam workshop yang telah dilakukan, peserta workshop juga dibekali CD pembelajaran media ICT yang sudah jadi lengkap dengan bentuk tayangan yang menggugah peserta didik. GPAI tinggal mengoperasikannya melalui infokus dan leptop yang dimilikinya, dengan harapan agar GPAI terangsang untuk membuat media yang lebih baik dari media-media yang ada selama ini.
Bravo GPAI, Maju terus Pantang mundur, jangan pernah berhenti berkreasi.
Ajarkanlah anak-anak mu sesuai kondisi pada zamannya.
Wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar